Melihat Candi Borobudur tidak selalu harus dilakukan dengan mendaki candinya. Rasa penasaran setelah melihat foto-foto Candi Borobudur yang benar-benar bagai Padma mengambang di tengah kabut, membuat saya melakukan perjalanan ke Bukit Punthuk Setumbu.
Bukit Punthuk Setumbu adalah spot paling bagus untuk menyaksikan sunrise dengan latar depan Candi Borobudur. Maka pagi itu sekitar jam 04.00 meluncurlah saya dan teman-teman dari Magelang menuju Borobudur.
Persis di pertigaan menjelang Hotel Manohara, saya berhenti untuk memastikan arah, dan datanglah seorang laki-laki berojek yang menawarkan jasa untuk memandu ke arah Punthuk Setumbu, dan saya pun menyetujuinya setelah menyepakati tarif jasanya. Lebih baik begitu daripada tersesat dan kehilangan momen berharga. Jalanan sepi, dengan kondisi sedikit berkelok dan naik.
Setelah sampai, kami memarkir kendaraan di pinggir jalan, depan sebuah masjid dan membayar si pengantar Rp 50.000. Sudah ada beberapa mobil yang terlihat parkir juga saat itu. Kemudian, kami langsung membeli tiket untuk masuk ke bukit punthuk setumbu, setelah itu jalan kaki dimulailah.
Pagi yang sangat dingin, membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk mendaki bukit tersebut dan kita butuh senter buat naik karena gelap. Jalan begitu terjal dan jalanan tersebut masih berupa tanah.
Dan pada akhirnya kami semua sampai di atas. Ini gambar ketika keadaan masih gelap.
Dan akhirnya, memang cuaca tidak begitu bersahabat dengan kami. Terlalu banyak awan dan kami tidak bisa melihat Candinya. Kami cukup kecewa karena tidak sering bagi kami untuk pergi ke sini.
Tapi kami memutuskan untuk menunggu hingga pagi sekitar pukul 07.00 agar lebih terang dan bisa melihat candinya, namun usaha itu tidak berhasil juga karena banyaknya awan.
Banyak sekali view-view bagus yang saya ambil dari tambak belakang bukit punthuk setumbu.
Ramai sekali wisatawan yang datang ke bukit ini sampai susah untuk menemukan spot yang bagus untuk mengambil gambar.
